Annyeong haseyo chingudeul ^^

Joneun fira imnida, 16 y.o :)
Gomawo udah mau berkunjung ke blog ku.. jeongmal kamsahamnida, kalo bisa tinggalkan jejak kalian yaaa

Minggu, 20 Februari 2011

Different Love/part 2


Author: Shafira Yesung’Elf
Kategori: Chapter,  AG
Genre: Romance, friendship
Cast: Jiyeon T-ara as Park Jiyeon
Minho SHINee as Choi Minho
          Eunjung T-ara as Na Hyun Jung
          Yoo Seung Ho as Yoo seung ho
Donghae Suju as Lee Donghae




-Minho pov
          Aku masih berdiri mematung , lalu tiba-tiba seseorang menepuk bahuku. Aku pun menoleh, ternyata seorang namja yang tingginya tidak terlalu berbeda dariku. Namja itu tersenyum.

          “ Hyaa~ Minho, sedang apa kau berdiri disini?”tanyanya.
          “ Ahh~ Anio, aku hanya lupa untuk melakukan apa.”jawabku, bingung. Aku tidak tahu siapa namja ini. Apa dia teman sekelasku ya? Aish~babo nya kau minho!
          “  Mwo? Aish~ dasar kau ini. Ngomong-ngomong namaku Donghae, Lee Donghae. Kita adalah teman sekelas, apa kau tau?”ujarnya sambil memperkenalkan diriku. Aku baru tau kalau dia adalah teman sekelasku.
          “ aah~ Mian Donghae , aku baru tau kalo kau adalah teman sekelasku. Aku belum mengenal teman-teman sekelas kita.”jawabku. dia tertawa sambil menepuk punggungku. Aish namja ini sudah dua kali dia memukulku.

          “ Gwenchana Minho-ssi, bagaimana kalo kita ke kantin? Aku lapar sekali. Belum lagi setelah istirahat , pelajaran Tak Goo Saem, sungguh membosankan sekali.” Aku mengangguk lalu kami mengobrol sambil berjalan menuju kekantin yang berada dilantai 1.
          Baru kenal dengannya tapi sudah sangat akrab sekali. Donghae , dia seorang yang sangat ramah dan easy going. Selalu ada topik pembicaraan ketika ngobrol bersamanya. Lalu aku bertanya mengenai yeoja yang duduk disebeh kiriku itu.
          “ Donghae aku ingin bertanya sesuatu.”ujarku ketika kami sedang menyantap makanan kami. Ia menoleh ke arahku dengan mulut yang penuh makanan.
          “ Tanyakan saja, selama aku bisa menjawabnya.”jawabnya.
          “ Apakah kau tahu siapa yeoja yang disamping kiriku?”tanyaku. Ia berpikir sejenak. Lalu mengangguk.
          “ Jiyeon.”jawabnya dengan mulut yang masih penuh makanan. Aku tidak begitu jelas mendengarnya.
          “ Mwo?”ulangku.
          “ Jiyeon, Park Jiyeon.” Ia memperjelas ucapannya.
          “ Oh Park Jiyeon..”ujarku.
          “ Kenapa? Kau suka dengannya?”tanya Donghae dengan memasang wajah yang begitu penasaran.

          “Ah~ Anio, aku hanya bertanya saja. Apakah dia tipe orang yang begitu dingin?”tanyaku, aku penasaran mengapa ia menatapku begitu dingin.
          “ Awalnya sih tidak, tapi sekarang dia jadi gitu.”
          “ Maksudmu?”tanyaku.
          “ Tadinya dia begitu ramah dan sangat dekat dengan kami- teman sekelasnya, tapi suatu hari dia berubah menjadi seorang yeoja yang begitu dingin dan dia menjauh dari kami semua.”
          “ Kenapa dia jadi seperti itu?”tanyaku, berusaha mengorek-ngorek*Mian bahasanya gak enak banget* informasi yang lebih banyak mengenai Jiyeon.
          “ Hyaa~kau ini, mana aku tahu msalahnya! Lagi pula untuk apa kau menanyakannya? Jujur saja kalau kau memang suka, tidak ada yang melarang kok.”
          Bel tanda istirahat telah selesai berbunyi. Donghae cepat-cepat menghabiskan makanannya. Ia tidak mau kami sampai telat masuk kelas. Lalu kami berjalan kembali menuju ke dalam kelas.
-Minho pov end
-Jiyeon pov
          Hatiku begitu sakit sekali melihat mereka berdua. Tidakkah mereka sedikit memikirkan perasaanku. Perasaan yang begitu tulus terhadap Seung ho. Aku tahu Na hyun jung sangat sempurna, berbeda jauh sekali dengan ku. Tapi aku yang lebih dulu menyukai Seung ho, menyukainya selama 1 tahun lebih. Yang sering membuatku menjadi sedih dan bahagia jika melihat tingkah dan perilakunya sehari-hari.
          Aku kembali kekelas setelah melihat mereka bermesraan. Aku menahan air mataku yang mencoba untuk keluar lagi. aku mengambil buku sketsa gambarku. Dari awal hingga di halaman yang terakhir aku gambar adalah gambar diri seorang namja yang selalu sama. Ne, namja itu adalah Yoo seung ho.

Aku membuka gambar terakhir yang aku gambar tadi pagi. Wajah Seung ho yang begitu manis selalu terbayang dipikiranku. Walaupun sudah tidak ada harapan lagi, aku selalu memikirkannya. Aku kembali teringat kejadian tadi dan membuatku ingin merobek gambar itu. Tapi aku tidak bisa. Rasa cintaku terlalu kuat dibanding dengan rasa benciku. Aku mengurungkan niatku itu.
          Seseorang mendekat ke arahku. Seorang yeoja. Aku segera menutup sketsa gambarku. Dan sekarang yeoja itu berada disamping mejaku. Aku menoleh ke arah seorang yeoja itu. Dan ternyata yeoja itu Na Hyun Jung.
“Mwo?! Mau apa dia kesini!” batinku. Dia tersenyum ke arahku. Aku menatapnya dingin, seakan-akan tak ingin melihatnya.

“ Jiyeon-ssi, bisakah kita ngobrol sebentar?”tanyanya.
“ Aku tak ada waktu untuk mengurusimu.”jawabku singkat.
“ Hanya sebentar saja, ayoolah.”ia memohon dengan wajah yang minta dikasihani. Cih` dasar yeoja muka dua!
“ Apa yang ingin kau bicarakan? Palli!”
“ Jangan disini, terlalu ramai.” Aish~ dasar yeoja banyak maunya! Aku kembali menatapnya lebih dingin dari tadi.
“ Kau ini banyak tingkah sekali!” bentakku. Spontan membuat anak-anak memandang ke arah kami dengan penasaran. Mau tak mau aku harus berpindah tempat untuk berbicara.
“ Baiklah, kita bicara di atap saja.”ujarku lalu berjalan menuju ke atap sekolah. Sekilas aku melihatnya senyum mengembang dari wajahnya . Entah apa yang sekarang ia rencanakan. Aku tidak akan pernah tertipu olehnya lagi.
Saat sampai diatap sekolah, kami berhadap-hadapan. Aku masih memandangnya dengan dingin. Tapi dia hanya tersenyum. Sungguh aku tidak mengerti apa yang ada dipikirannya.
“ Ada apa? Bukankah sudah tidak ada lagi yang harus kita bicarakan?”tanyaku.
“ Kau benar-benar masih marah kepadaku?”tanyanya.
“ Kau tidak berhak tau !”bentakku.
“ Mianhae Jiyeon, jeongmal mianhae.. aku benar-benar tidak bermaksud mengambil Seung Ho dari mu . Sungguh. Aku benar-benar menyukainya.”
“ Suka? Sejak kapan kau menyukainya hah?”tanyaku.
“ Sejak aku tau kalau dia begitu menyukaiku, mianhae Jiyeon-ssi.” Aku sudah benar-benar tidak tahan ladi dengan tingkahnya ini. Mengapa ia bisa tega menusuk temannya sendiri dari belakang.
“Ting tong “ Bel yang menandakan istirahat telah selesai berbunyi.
“ Kau sudah selesai bicarakan? Aku akan kembali kekelas.”ujarku lalu membalikan badanku dan berjalan menuju pintu. Ia menarik tanganku yang membuat langkahku terhenti.
“ Aku masih bisa menjadi chingu mu kan?”tanyanya sambil memasang wajah memohon.
“  chingu?”ulangku dengan maksud menyindirnya.

“ Ne, seperti dulu lagi.”jawabnya. aku tertawa . lalu aku menepis tangannya hingga terhempas.
“ ANDWE ! aku sangat membencimu, Na Hyun jung!”Bentakku.
“ Hya~Park Jiyeon!”panggil seorang namja. Aku menoleh ke asal pemilik suara itu, dan ternyata Yoo Seung Ho. Dia berjalan ke arah kami lalu berdiri disamping Hyun jung lalu memegang tangannya. Kemudian ia menatapku dingin.

“ Apa-apaan kau Park Jiyeon ! Dia sudah meminta maaf kepadamu dengan tulus, tapi kenapa malah kau bentak!”sekarang giliran dia yang membentakku. Aku hanya diam sambil memandangnya. Rasanya begitu sakit dibentak oleh seorang namja yang kita sukai.

“ Hyaa~Park Jiyeon jawab aku! Jangan hanya diam saja.”ia membentakku lagi.
“ Sudahlah jagi, jangan kau bentak seperti itu.”ujar Hyun jung melarangnya membentakku lagi.

“ Dia itu sudah kelewatan sekali denganmu hyun jung.”kali ini Seung ho berbicara dengan Hyun jung.
“ Kau Park jiyeon, jangan pernah salahkan Hyun Jung atas kejadian ini, aku memang sama sekali tidak ada rasa terhadapmu. Jadi tolong perlakukan Hyun jung dengan baik, jangan menyalahkannya seperti ini. Ayo Jagi , kita bisa telat masuk kelas.”
Lalu ia mengajak pergi Hyun jung sambil memegang tangannya. Aku masih diam diposisiku dengan pandangan kosong. Sedikit demi sedikit air mataku mulai menetes . aku menangis sekuat-kuatnya disini. Kini hatiku benar-benar sakit sekali dibuatnya.

Setelah puas menangis, aku segera menghapus air mataku. Aku tidak ingin orang lain melihatku menangis. Lalu aku segera kembali kedalam kelas. Saat sampai didepan pintu kelas aku ragu untuk masuk kedalam, bisa dibilang aku sudah telat beberapa menit dan Tak Goo saem pun sudah datang. Aish~ Na ottokeh?

-Jiyeon pov end
-Author pov
          Akhirnya Jiyeon memberanikan diri untuk masuk ke kelas. Saat dia masuk, seluruh perhatian murid-murid tertuju kepada Jiyeon, begitu juga dengan Tak Goo saem. Pandangan matanya begitu tajam.
          “ Hyaa~ Park Jiyeon! Dari mana saja kau hah? Kau sudah telat beberapa menit dipelajaranku!”
          “ Mianhae.”jawab Jiyeon datar.
          “ Mwo? Hanya itu saja yang kau katakan?! Habis dari mana kau?”tanyanya lagi.
          “ Keperluan pribadi.”jawab Jiyeon.
          “ Aish~ kau dasar anak nakal! Berdiri diluar hingga pulang sekolah, lalu setelah itu buatlah tulisan”aku sungguh menyesal dan tak akan mengulanginya lagi. ” di papan tulis hingga kedua papan tulis  itu penuh.” Ujar Tak Goo saem sambil menunjuk kedua papan tulis yang ada dibelakangnya itu.Jiyeon tak menjawab apa-apa. Lalu ia berjalan menuju keluar kelas seperti yang Tak Goo saem suruh. Dan berdiri di depan kelas.
Waktu sudah menunjukan pukul 16.30, bel tanda pulang sekolah pun berbunyi.
Ting tong
Tak lama kemudian Tak Goo saem keluar kelas. Ia berhenti tepat didepan Jiyeon yang sedang menunduk. Jiyeon menyadari ada seseorang didepannya lalu mengangkat kepalanya untuk melihat seseorang itu.
“  Jangan melakukan kesalahan ini lagi, park jiyeon..”ujar Tak Goo saem lalu ia pergi menuju keruang guru. Ketika teman-temannya mulai keluar dari kelas ia dapat mendengar ejekan dari  chingudeulnya itu. Setelah kelas kosong barulah ia masuk kedalam dan melakukan hal yang disuruh oleh Tak Goo saem.
-Author  pov end
-Jiyeon pov
          Aku menunggu hingga kelas kosong. Beberapa murid yang keluar dari kelas mulai mengejekku, walau mereka berbisik-bisik satu sama lain tapi aku bisa mendengarnya. Sungguh memalukan sekali, dasar yeoja aneh yang sampai kapan  pun tetap aneh, itulah beberapa ejekan yang teman-temanku katakan.
          Setelah tidak ada yang keluar dari kelas lagi, aku baru memberanikan diriku untuk masuk kedalam kelas, karena aku rasa kelas sudah kosong sekarang. Aku berjalan masuk kedalam. Aku melihat seorang namja yang masih duduk dibangkunya, namja itu adalah Minho, si anak baru itu.
“ Aish~ mengapa ia masih ada sini.” Batinku.
Tapi aku tidak mempedulikannya. Aku berjalan menuju ke papan tulis, untuk melakukan hukuman yang diberikan oleh saem. Ketika aku sedang menulis aku mendengar suara langkah kaki Minho yang semakin lama semakin mendekat kearahku.
-Jiyeon pov end
-Minho pov
          Aku menunggunya hingga ia masuk kedalam kelas. Setelah cukup lama menunggu ia masuk kedalam kelas . ia melihat kearahku dengan tatapan sinisnya itu lalu ia berjalan menuju ke papan tulis. Aku bangkit dari kursiku dan berjalan kearahnya  dan berhenti tepat disampingnya. Ia menoleh kearahku. Dan lagi-lagi masih dengan tatapan dinginnya itu.
          “ Annyeong Jiyeon-ssi, kita belum berkenalan hari ini. Namaku Minho.”ujarku memperkenalkan diri tapi ia kembali melanjutkan menulis dipapan tulis.
          “ Pekerjaan akan lebih ringan untuk dikerjakan bersama, apa kau mau ku bantu Jiyeon-ssi?” kali ini dia kembali menoleh ke arahku.
          “ Dengar yaa choi minho, aku bisa mengerjakannya sendiri! Dan aku sama sekali tidak butuh bantuanmu, lebih baik sekarang kau pergi dari sini, aku muak melihat mukamu yang sangat membosankan itu ! *kekeke~mianne* “bentak Jiyeon. Aku mengangguk pasrah mendengar perkataannya.
          “ baiklah, aku akan pergi dari sini kalau memang itu mau mu.”lalu aku berjalan menuju keluar kelas dan meninggalkannya sendiri dikelas. Sebenarnya ada apa denganku? Kenapa aku begitu ingin dekatnya? Apakah sudah saatnya aku benar-benar harus melupakan Krystal ??

 To be continue..

Hayooo, dikomen yaaaa ff nya :) jangan jadi SILENT readers..
dan jangan mengakui hal milik FF ini :3

1 komentar:

  1. Huaaa ... onn .
    aq ng mau ...
    pokoknyaa FF niee hruss ada lnjutannya !!
    SECEPATNYA !!

    Onnie .. d lnjutin yakk FFnya??
    *puppy eyes*

    BalasHapus