Annyeong haseyo chingudeul ^^

Joneun fira imnida, 16 y.o :)
Gomawo udah mau berkunjung ke blog ku.. jeongmal kamsahamnida, kalo bisa tinggalkan jejak kalian yaaa

Jumat, 04 Maret 2011

Different Love/part 3

Author: Shafira Yesung’Elf
Kategori: Chapter,  AG
Genre: Romance, friendship
Cast: Jiyeon T-ara as Park Jiyeon
Minho SHINee as Choi Minho
          Eunjung T-ara as Na Hyun Jung
          Yoo Seung Ho as Yoo seung ho
Donghae Suju as Lee Donghae




-Minho pov
“ baiklah, aku akan pergi dari sini kalau memang itu mau mu.”lalu aku berjalan menuju keluar kelas dan meninggalkannya sendiri dikelas. Sebenarnya ada apa denganku? Kenapa aku begitu ingin dekatnya? Apakah sudah saatnya aku benar-benar harus melupakan Krystal ??
-flashback
          Hari ini tepat 3 bulan aku jadian dengan Krystal, dia yeoja yang aku suka sejak lama dan akhirnya kami pun jadian juga. Untuk merayakan 3 bulanan kami, aku janjian dengannya untuk dinner bersama. Dan aku sudah menyiapkan sebuah kalung sebagai kejutan untuknnya.
          Sekarang pukul 17.10 .Sudah 10 menit aku menunggunya di restoran favorit kami, tapi ia belum datang-datang juga. Tapi aku tetap bersabar menunggunya. 30 menit berlalu dan dia belum datang juga. Aku mencoba untuk menghubungi hp nya, tapi tidak aktif ternyata.
          Pikiran-pikiran buruk mulai terlintas dipikiranku. Apakah dia mengalami kecelakaan? “Aish~ jangan memikirkan hal buruk itu! Dia pasti baik-baik saja.” Batinku. Setelah 1 jam menunggu, aku memutuskan untuk pergi kerumahnya. Aku segera berlari kerumahnya disaat derasnya hujan yang turun.
          Aku sampai didepan rumahnya. Aku memanggil-manggil namanya tapi tidak ada jawaban sama sekali dari dalam rumahnya. Aku benar-benar tak tahu lagi ada dimana dia sekarang. 

Perlahan-lahan aku menjatuhkan diriku ke lantai dan menyenderkan kepalaku ke pintu. Tak berapa lama kemudian aku mendengar suara yeoja dari bawah tangga. Suara yang sangat familier di telingaku. Aku berusaha berdiri untuk melihat ke arah bawah.
          Benar, itu memang Krystal. Syukurlah dia tidak apa-apa. Tapi siapa namja disebelahnya itu? Mengapa mereka bregandengan tangan dan terlihat sangat mesra sekali??
“ oppa, bagaimana kalau hari ini kau menginap di apartement ku saja? Aku tidak ingin sendirian hari ini, mau ya oppa??”bujuk Krystal. Namja disebelahnya pun mengangguk.
“ Aah~ ne, jagiya. Asalkan itu membuat kau senang.”jawab namja itu sambil mengacak-acak rambut Krystal. Langkah mereka terhenti ketika Krystal melihatku. Dia terlihat begitu kaget.
“ waeyo, jagi?”tanya namja disebelahnya lalu melihat kearahku.
“ Minho oppa..?”ujar Krystal. Aku berjalan menjauh dari mereka berdua. Krystal mengejarku. Tapi aku tidak mempedulikannya.
“ Oppa, dengarkan penjelasanku dulu..” langkahku terhenti. Lalu aku menghadap kearahnya.
“ aku rasa sudah tidak ada lagi yang harus kau jelaskan Krystal, karena semuanya sudah jelas. Kau mengkhianatiku!”bentakku.
“ Mianhae oppa, tapi aku memang tidak bisa melupakan namja chinguku itu.. tapi disatu sisi aku juga mencintaimu.. jeongmal mianhae oppa..”
“ Mian krystal, aku sudah terlalu kecewa denganmu. Hubungan kita sampai disini saja.”ujarku lalu meninggalkannya sendirian disana.
-Flashback end
          Semenjak itu aku benar-benar menghindari Krystal. Beberapa kali dia mencoba untuk menemuiku untuk menjelaskan semuanya kepadaku tapi aku selalu berhasil menghindar darinya.
          Dan disaat appaku mempunyai sebuah proyek di Seoul yang mengharuskan kami sekeluarga pindah dari Busan, aku pun menyetujinya. Dan disinilah kehidupan baruku akan dimulai tanpa adanya Krystal disampingku.

-Minho pov end


-Jiyeon pov

          Mwo? Dia benar-benar pergi? Aigoo, apakah aku terlalu kelewatan? Aish~ apa urusanku, salah sendiri dia sok dekat denganku seperti itu!  Memangnya dia tidak tahu apa kalau aku yeoja yang begitu sinis kepada semua orang, mengapa ia masih dekat-dekat seperti itu. Mengajak kenalan pula, aigooo~namja yang aneh.
          “ Aku akan membantumu.”ujar seseorang disampingku yang spontan membuatku kaget.  Namja itu sekarang berada disampingku dan membantuku menulis di papan tulis. Dia tersenyum. 


          “ Hya, choi minho ! sudah kubilang aku tak butuh bantuanmu kan! Lebih baik kau pulang saja sana!” aku berusaha mengambil spidol yang ada ditangannya. Aksi tarik menarik pun terjadi antara aku dan dia. Saat aku berusaha mengambil spidol ditangannya, kaki ku tersandung dan jatuh di atas badannya.
          “ Kyaaa.” Teriakku. Kini badanku sudah menindih badannya dan yang lebih parah lagi, bibir kami saling menyatu. Chu~
          Aku buru-buru berdiri dan mengelap bibirku. Rasanya jantungku berdegup kencang sekali, aliran darahku begitu mengalir dengan sangat deras. Dan aku baru sadar kini first kiss ku sudah direbut olehnya! 

          “ Kau namja babo ! kau sudah mengambil first kissku! Kau namja babo! Babo ! babo! Seharusnya kau berikan saja spidolmu itu!! “aku memukul badannya dan tanpa bisa kutahan air mataku sudah mengalir. Aku segera menghapusnya dan aku langsung lari keluar kelas. Aku tidak bisa menangis didepanya, terlalu lemah sekali jika aku menangis didepan seseorang.
          Seseorang menarik tanganku, dan ia langsung mendekap ku kedalam pelukannya. Kini jantungku bertambah berdegup kencang. Ada apa ini? Kenapa pipiku terasa panas sekali.
         
 “ Mianhae jiyeon~ah, aku tak bermaksud mengambil first kissmu. Aku hanya ingin membantu mu.. jeongmal mianhae jiyeon~ah..”kali ini aku benar-benar seperti terhipnotis olehnya. Aku sama sekali tidak melawannya dan malah tetap berada dalam pelukannya, rasanya begitu nyaman dan tenang. Lalu ia melepaskan pelukannya. Ia menatapku yang menunduk malu. Aish~ pasti kini wajahku begitu memalukan sekali, babo-ya kau jiyeon~ah ! umpatku.
“ Lebih baik sekarang kita selesaikan hukumanmu.” Ujarnya, aku mengangguk setuju dengannya. Lalu kami berjalan kembali kedalam kelas.
Semenjak kejadian tadi, ia menjadi diam tidak banyak bicara seperti sebelumnya. Untunglah, aku tidak tahu harus bagaimana. Aku malu sekali, sungguh.
“ Sudah selesai?”tanyanya.
“ ya, aku sudah selesai. Kamsahamnida kau telah membantuku.”jawabku datar.
“ Ne, kalau begitu mari kita bergegas pulang.”ajaknya. aku mengambil tasku lalu kami berjalan bersama-sama dengan suasana yang hening.
“ Aku tau sebenarnya kau yeoja yang baik hati.”ia memulai pembicaraan.
“ Apa maksudmu?”tanyaku heran .
“ Sayang sekali  jika kau berubah menjadi gadis yang begitu dingin Jiyeon~ah.”
“ Itu bukan urusanmu. Kau tidak tahu apa-apa tentangku Minho, jadi lebih baik urusi urusanmu sendiri dan tidak usah peduli dengan kehidupanku.”jawabku dingin.
“ Anggap saja hari ini kita tidak pernah  berbicara satu sama lain, dan masalah kisseu itu, aku akan menganggap kalau itu tak pernah terjadi.” Lalu aku berjalan menuju kedalam mobilku meninggalkannya yang masih terpaku di pintu masuk sekolah.
-Jiyeon pov end
-Author pov
          Seminggu semenjak kejadian itu, Jiyeon dan Minho  memang tidak pernah saling berbicara seperti waktu itu. Jiyeon kembali menjadi dirinya yang begitu dingin kepada semua orang.

Bel istirahat berbunyi.
Ting tong
          Jiyeon beranjak dari kursinya untuk pergi ke atap sekolah. Minho mengikutinya diam-diam dari belakang. Sesampainya di atap Jiyeon begitu menikmati udara disana.
          “ jadi setiap istirahat kau selalu kesini?”tanya Minho tiba-tiba yang membuat Jiyeon terkejut.
          “ Bo?! Ngapain kau kesini?! Sudah kubilang jangan dekat-dekat denganku! Aish~ kau ini benar-benar namja yang susah sekali diatur!” minho hanya tersenyum mendengar perkataan Jiyeon.
          “ Wae? Mengapa kau tersenyum?! Aku rasa tidak ada yang lucu!”
          “ Anii, kau tetap begitu manis walaupun kau sedang mengomel-ngomel seperti itu, tapi lebih manis lagi jika kau tersenyum, Jiyeon~ah.” Kini jantungnya lagi-lagi berdegup kencang, dan pipinya terasa panas sekali. “Aish~lagi-lagi seperti ini, sebenarnya kenapa denganku? Apa aku menyukainya?? Anii, kau tidak boleh menyukainya Jiyeon~ah!”batin Jiyeon.
                “ Mau apa kau kesini?”tanyanya, berusaha untuk mengalihkan perkataan Minho yang tadi itu.
          “ Anii, aku ingin mengikutimu saja.”jawab Minho.
          “ Mwo? Mengikutiku? Aish~ tidak bisakah kau membiarkan hidupku tentram sedikit?!”bentak Jiyeon.
          “ Wae? Aku kan tidak menjahilimu atau mengganggumu , Jiyeon~ah.”jawab Minho dengan wajahnya yang begitu polos.
          “Asih~ kau ini benar-benar babo sekali ! sudahlah, aku malas untuk berdebat denganmu!” lalu Jiyeon pergi dari atap, kini Minho kembali mengikutinya. Ketika sedang turun tangga langkah Jiyeon terhenti. Pandangan matanya mengarah kepada dua orang yang sedang jalan dengan mesranya.
-Author pov end
-Jiyeon pov
          Aku benar-benar sebal sekali ! mengapa namja yang satu ini mengikutiku ke atap !  aku selalu membentaknya, mengapa ia masih saja tahan dengan sikapku itu?! Asih~ memang benar-benar namja yang aneh!
          “ Aish~ kau ini benar-benar babo sekali ! sudahlah, aku malas untuk berdebat denganmu!” bentakku lalu pergi meninggalkannya. Ketika aku akan turun, langkah ku terhenti. Aku melihat mereka. Na Hyun Jung dan Yoo seung ho yang sedang berjalan sambil bermesraan. Aigo~ mengapa harus melihat pemandangan yang seperti ini lagi ? terlalu menyakitkan untukku.
          “ ada apa dengan mereka? Bukankah dua orang itu orang yang kau lihat waktu itu?”tanya seseorang yang membuatku benar-benar terkejut. Mwo?! Namja itu lagi ? Aish~ benar-benar deh!
          “ Kau lagi- kau lagi ! itu bukan urusanmu Minho! Tolong tidak usah peduli dengan urusan pribadiku !” dan mengapa kau masih mengikutiku, hah?! Aku benar-benar risih, tahu tidak?!”aku membentaknya. Cukup keras dan kini ia diam, menatapku.
          “ Saranghaeyo, Jiyeon~ah.”ucapnya. dan kini membuat aku menjadi salah tingkah. Jantung kembali berdegup sangat kencang, aliran darahku mengalir sangat deras. Aigo~ apa-apaan namja ini! Benar-benar membuat ku gila sekarang !
          “ Mwo?! Permainan apa yang sekarang kau mainkan Minho? Dan asal kau tahu, aku sama sekali tidak peduli dengan kata ‘cinta’, tolong aku sama sekali tidak ingin bermain dengan namja sepertimu!”

          “ Aku serius Jiyeon, neomu-neomu saranghae..”tambahnya lagi. dan aku menjadi diam membisu. Na ottokeh? Baru kali ini seseorang mengatakan ini kepadaku, dan bisa kulihat dari tatapan matanya kalau ia benar-benar serius mengatakan itu.
          “ sejujurnya, aku sama sekali tidak membutuhkan pengakuan cinta darimu itu, minho-ssi!”bentakku, lalu aku pergi meninggalkannya yang masih diam membisu ditempatnya itu. Aigoo~ apakah aku salah? Mengapa aku malah sedih untuk mengatakan itu? Apakah aku menyukainya? Andwae! Kau tidak boleh menyukainya Jiyeon!
-Jiyeon pov end
-Author pov
Seminggu setelah kejadian itu, Minho sudah tidak mengikutinya lagi. Kini Jiyeon menjadi sangat merasa kehilangan sesuatu, tapi dia tidak tahu apa yang sudah hilang dari hidupnya itu.  Apakah kini Jiyeon benar-benar merasa kehilangan Minho??
-Author pov end
-Jiyeon pov
          Seminggu setelah aku membentaknya, ia benar-benar tidak pernah menegur ku lagi. aku merasa hatiku begitu sakit sekali. Apakah kini aku benar-benar menyukainya? Selama ini memang aku sudah menyukainya, tapi aku malah enggan untuk mengakuinya..
          Setelah bel tanda pulang berbunyi aku langsung pergi keluar kelas. Ketika aku akan keluar, aku melihat Seung ho didepan kelasku. Dan disaat ia melihatku,ia tersenyum.
          “ Bisakah kita mengobrol sebentar?”tanyanya. aku benar-benar kaget melihat sesosok Yoo seung ho yang ada didepanku kini.
          “ Mian, aku tidak bisa.”jawabku ketus.
          “ aku mohon Jiyeon~aah, sangat penting untukku, dan kau kurasa.”ia memohon. Akhirnya aku mengangguk.
          “ Di atap saja.”jawabku. lalu kami berjalan menuju ke atap sekolah.
-Jiyeon pov end
-Minho pov
          Ketika bel pulang sekolah, aku melihatnya langsung keluar kelas. Dan seseorang namja menemuinya tepat didepan pintu. Dia Yoo seung ho, namja yang disukai oleh Jiyeon, begitulah yang aku dengar dari Hyomin, salah satu yeoja teman sekelasku.
          Hyomin mengatakan kepadaku kalau Seung ho adalah namja yang Jiyeon suka, tapi sayangnya ia malah jadian dengan teman Jiyeon sendiri. Dan karena itulah sikap Jiyeon menjadi dingin seperti ini.
          “Mau apa dia menemui Jiyeon?”batinku. aku melihat Jiyeon mengangguk lalu berjalan bersama dengan namja itu. Sakit. Perasaan itulah yang kini aku rasakan. Mengapa disaat ada seseorang yeoja yang aku suka, selalu menyukai orang lain, mengapa bukan aku??

-Minho pov end

Tbc... hayooo bagus gak lanjutannya?? :D

Tidak ada komentar:

Posting Komentar