Annyeong haseyo chingudeul ^^

Joneun fira imnida, 16 y.o :)
Gomawo udah mau berkunjung ke blog ku.. jeongmal kamsahamnida, kalo bisa tinggalkan jejak kalian yaaa

Minggu, 27 Maret 2011

PINDAH BLOG

AKhir-akhir ini gue lebih suka posting di wordpress, jadi udah gue putuskan buat lebih update disana. Mianhaeyo.. nih gue kasih alamat LINK nyaa..

http://shafirasurya.wordpress.com/
Kamsahamnida ^^

Jumat, 18 Maret 2011

Different love/part 5



 * DONT BE A SILENT READERS*
Kategori: Chapter,  AG
Genre: Romance, friendship
Cast: Jiyeon T-ara as Park Jiyeon
Minho SHINee as Choi Minho
          Eunjung T-ara as Na Hyun Jung
          Yoo Seung Ho as Yoo seung ho
Donghae Suju as Lee Donghae
Krystal f(x) as Jung Krsytal

-Seung ho pov
          Aku mengangkat wajahnya dan menatapnya begitu lembut. Dia begitu imut. sungguh babo sekali aku ! Mengapa aku baru menyadari ada seorang yeoja yang begitu tulus mencintaiku, dan sekarang dia malah menyukai orang lain. Andai aku bisa mengembalikan waktu, aku tidak akan pernah memilih Hyun jung untuk menjadi yeojachinguku !
          “ Kembali lah tersenyum seperti dulu, jiyeon..”ia tersenyum, walaupun tidak sepenuhnya tapi cukup membuat aku senang melihat senyumannya itu yang sudah lama hilang dari wajahnya.
          “ Kajja, kita kembali kekelas.”ajakku sambil menggenggam kedua tangannya lalu aku mengantarnya kembali kekelasnya.
-Seung ho pov end
Ketika pulang sekolah
-Jiyeon pov
          Minho benar-benar menjadi sangat dingin. Aku rasa dia benar-benar marah denganku. Ketika bel pulang berbunyi dia langsung pergi meninggalkan kelas. Aku benar-benar sedih diperlakukan seperti ini olehnya.

Seung ho sudah menungguku didepan kelas. Dia tersenyum kearahku. Aku membalas senyumannya itu. Beberapa anak kaget melihatku yang tersenyum. Apakah aneh jika aku tersenyum? Aish~aku baru ingat, selama ini jelas-jelas aku selalu berwajah jutek.
“Gwenchana, Jiyeon~ah?”tanya Seung ho ketika kami berjalan menuju gerbang sekolah.
“ Ne, waeyo Seung ho?”tanyaku.
“ Anii, kenapa kau hanya diam saja?”
“ Soalnya aku bingung harus ngomong apa..”jawabku polos. Dia tertawa melihatku.
“ Aish~dasar kau ini, terlalu polos sekali !”dia mengacak-acak rambutku. Lalu kami tertawa bersama.
“ Kau membawa mobil?”tanya Seung ho.
“ Anii, dijemput oleh supir. Kalau begitu aku duluan ya Seung ho..”
“ Jiyeon..”panggil Seung ho.
“ Ne?”tanyaku .
“ Besok aku jemput kau sekolah ya?”aku diam sebentar untuk berpikir, lalu mengangguk.
“ Baiklah.”jawabku. Dia tersenyum melihatku menerima tawarannya itu.
“ Kalau begitu besok jam setengah 7 aku akan menjemputmu.”
“ Ne, araso Seung ho-ssi. Aku pulang duluan yaa. Annyeong.”
“ Anneong.”balas Seung ho, lalu aku masuk kedalam mobilku, Manager Kim sudah menungguku. Manajer Kim adalah manager pelayan dirumah ku.
“ Silahkan aghassi.”ia membukakan pintu untukku.
“ Kamsahamnida, ahjussi.”jawabku .
“ Oh ia aghassi, hari ini tuan dan nyonya sudah berangkat ke Amerika.”ujar Manager Kim.
“ Mwo? Untuk apa mereka kesana?”tanyaku , kaget.
“ Tuan Park mempunyai sebuah proyek besar disana, aghassi.”
“ Lagi-lagi aku ditinggal terus oleh mereka. Untuk berapa lama mereka tinggal disana?”
“ Mungkin 1 bulan, saya juga kurang tahu, aghassi.”jawabnya.
Appa dan eomma memang sering sekali berpergian keluar negri. Eomma selalu menemani appa, dan akhirnya aku sering ditinggal bersama para pelayan dan juga manager Kim.
-Jiyeon pov end
- Author pov
Malam harinya Jiyeon pergi untuk makan di cafe kesukaannya yang ada di daerah Itaewon. Biasanya jika appa dan eommanya tidak ada, dia memang sering kesana sendirian.
“ Manager Kim, aku pergi dulu ya.”ujar Jiyeon.
“ Mau kemana aghassi? Mau memakai supir?”tanya Manager Kim.
“ Aku hanya ingin makan diluar saja, anii tidak usah, aku membawa mobil.”
“ Baiklah, hati-hati aghassi Jiyeon, jika ada masalah segera hubungi saya.”
“ Ne, araso, Manager Kim. Aku pergi dulu.”jawab Jiyeon lalu berjalan menuju mobil kesayangannya.
Suasana kota Seoul di malam hari begitu indah, dan Jiyeon sangat menikmati pemandangan disekitar sungai Han pada malam hari. Lampu-lampu yang berasal dari bangunan-bangunan disekitanya menjadi terlihat sangat indah jika dilihat dari kejauhan.
-Author pov end

-Jiyeon pov
          Setelah memarkirkan mobilku diparkiran, aku segera masuk kedalam salah satu cafe yang bangunannya bergaya ala bangunan Amerika. Cafe ini termasuk cafe yang paling terkenal didaerah Itaewon. Dan menu yang paling khas dari cafe ini adalah Lasagna. Rasanya begitu lezat sekali.
          “Hei, Jiyeon~ah !”sapa seorang yeoja. Dia adalah Iu, Pemilik cafe ini.
          “ Annyeong.”sapaku.
          “ Sudah lama sekali kau tidak kesini!” dia mengajakku duduk kesebuah kursi didekat jendela.
          “ Mianhae, aku baru sempat kemari hari ini.”jawabku dengan tampang memelas.
          “ Gwenchanayo, kau mau pesan apa? Lasagna lagi kah untuk hari ini? Dan juga Green Tea?”tanya Iu.
          “ Ne, seperti biasa.”jawabku.
          “ Baiklah, kalau begitu aku tingal dulu ya, ada urusan yang harus ku selesaikan. “
          “ Ne.”jawabku.
          Tak berapa lama kemudian pesananku datang. Lasagna yang begitu lezat. Dan juga Green tea kesukaanku.
          “ Silahkan menikmati.”ujar pelayan itu.
          “ Ne, kamsahamnida.”jawabku , kemudian segera memakan lasagnaku.
          Setelah selesai makan, aku langsung berjalan-jalan disekitar Itaewon sambil membawa sebuah kantong berisi lasagna untuk Manager Kim, dia harus merasakan betapa lezatnya lasagna itu ! Aku melihat sebuah taman didepan sana. Aku segera berjalan ke taman itu. Aku melihat seorang pasangan sedang berpelukan di antara bunga-bunga yang ada taman tersebut. Aku iri sekali melihatnya, dan aku ingin sekali seperti itu.
          Ketika mereka sedang melepaskan pelukan mereka, aku seperti mengenal namja itu, dan juga yeoja itu. Aigo! Itu Minho dan Krystal, benar memang itu mereka ! Tiba-tiba Krystal mendekatkan wajahnya ke wajahnya Minho. Dan chu~ , bibir mereka saling bertemu. Seketika air mataku menetes dan kantong yang ku pegang terjatuh. Minho menyadari keberadaanku. Aku langsung menghapus air mataku.
          “ Jiyeon?” tanya Minho bingung melihatku.
          “ Mianhae, sepertinya aku menganggu kalian. Jeongmal mianhaeyo.”ujarku sambil menunduk minta maaf setelah itu aku langsung pergi meninggalkan tempat itu. Air mataku lagi-lagi mengalir, dan kubiarkan butiran-butiran itu mengalir dengan deras.
          Langkahku terhenti ketika aku melihat Hyun jung bersama dengan beberapa yeoja lainnya. Mwo? Mau apa dia menghampiriku?
          “ Ternyata benar kau memang lagi disini !”ujarnya.
          “ Mwo?”tanyaku dingin.
          “ Aku melihat mobilmu, dan ternyata benar kau memang ada disini! Aku benci dengan kau Jiyeon!” bentaknya.
          “ Kau mau apa? Aku sedang malas untuk meladenimu.”ujarku lalu berjalan meninggalkannya. Dia menarik tanganku .
          “ Puas kau mengambil Seung ho dariku ?!”bentaknya lagi.
          “ Itu semua salahmu.”jawabku asal-asalan. Pikiranku sudah tidak karuan lagi kini.
          “ Jadi kau mau membalas dendam denganku hah?!”tanyanya sambil mendorong badanku.
          “ Ne !”jawabku.
          “ Dasar kau Nappeun yeoja !”dia mendorongku hingga terjatuh . aku hanya diam saja tidak memberikan perlawanan.
          “ Ini salahmu karena kau sudah mengambil Seung ho dariku !”bentaknya. lalu dia dan teman-temannya mulai menendangiku. Rambutku di

tarik-tarik. Tapi aku hanya diam saja. Darah menetes dari hidungku, wajah dan badanku serasa sakit sekali. dan semakin lama pandanganku mulai buram dan lama-lama menjadi gelap gulita.
-Jiyeon pov end
-Minho pov
          Bel sekolah sudah berbunyi tqpi Jiyeon belum datang juga. Padahal biasanya dia sudah datang. Apa karena dia melihatku dengan Krystal kemarin?Ah jelas-jelas dia bilang dia tidak suka denganku, untuk  apa dia mengurusiku dengan Krystal.
          Dia benar-benar tidak masuk hari ini. Bangku disebelahku kosong, tidak ada yang menempati, padahal biasanya ada yeoja yang begitu dingin duduk disebelahku itu. Aish~Park Jiyeon, kemana kau?
-Minho pov end
-Seung ho pov
          Aku sangat bersemangat sekali untuk menjemput Jiyeon hari ini. Tepat pukul setengah 7 aku sudah sampai didepan rumahnya, dan aku disambut oleh pelayannya. Aku menunggu diruang tamu keluarga Park, dan tak lama kemudian seorang ahjussi menghampiriku.
          “ Annyeong haseyo.”sapaku.
          “ Annyeong haseyo tuan , mari saya antarkan kekamar aghassi Jiyeon.”ujarnya , lalu aku mengangguk. Sebenarnya aku sedikit bingung, untuk apa dia mengantarku menuju kamarnya Jiyeon, apa dia sedang sakit?
          “ Mari, silahkan masuk.”kami sampai disebuah pintu berwarna putih. Aku mesuk kedalamnya. Ruangan itu sangat rapi dan begitu menawan sekali. seperti kamar seorang putri. Aku melihat Jiyeon terbaring dikamarnya dengan mata terpejam. Aku kaget sekali melihat memar disekitar wajahnya.
          “ Dia kenapa ahjussi?”tanyaku kaget melihat kondisi Jiyeon.
          “ Kemarin malam aghassi Jiyeon pergi makan ke Itaewon, dia dipukuli oleh beberapa orang hingga tak sadarkan diri, lalu seseorang menelpon ku dan memberitahukan bahwa aghassi pingsan.”
          “ Apa pelakunya sudah tertangkap?”tanyaku .
          “ Belum tuan, kami sedang menunggu keterangan dari aghassi sendiri.”jawabnya.
          “ Aish~ tega sekali dia berbuat seperti itu dengan jiyeon !”ujarku, marah. Aku sedih melihat kondisi Jiyeon yang terbaring lemah dikasurnya. Siapa yang tega berbuat seperti ini dengannya? Apakah Eunjung? Tapi, apa mungkin dia tega berbuat seperti itu? Entahlah , yang pasti aku akan mencari tahu.
-Seung ho pov end
-Jiyeon pov
          Aku membukakan mataku perlahan-lahan, dan aku melihat seseorang ada disampingku, terlihat buram awalnya namu semakin lama semakin jelas kalau Manager Kim ada disampingku. Aku mendengarnya memanggil namaku berkali-kali.
          “ Aghassi ? Apakah masih ada yang sakit?”tanyanya, wajahnya terlihat begitu khawatir sekali. Aku menggeleng  lemah.
          “ Jam berapa sekarang?”tanyaku.
          “ Pukul 10.56 aghassi, apakah anda mau makan?”
          “ Anii, aku belum mau makan. Kau sudah boleh istirahat sekarang,Manager Kim. Aku sudah baik-baik saja sekarang.”ujarku.
          “ Tapi..”belum sempat ia melanjutkan, aku telah memotongnya,
          “ Beristirahat lah, aku tau kau begitu letih manager. “
          “ ne, saya pergi dulu. Nanti kalau ada apa-apa silahkan panggil saya saja. Permisi , aghassi.”dia berjalan keluar kamar, namun kembali lagi.
          “ Mianhae, aghassi. Saya lupa untuk memberitahukan, tadi teman nona yang bernama Seung ho datang kemari. Nanti sepulang sekolah dia akan kesini lagi.”
          “ Ne, kamsahamnida.”jawabku .
          “ saya permisi dulu, aghassi.”aku mengangguk lalu dia berjalan keluar dari kamarku. Air mataku kini kembali mengalir, akhir-akhir ini air mataku memang sering sekali keluar. Bukannya karena aku terlalu cengeng, tapi aku menangis karena aku sudah tidak kuat lagi menahan kepedihan yang aku rasakan selama ini. Aku merasa semua namja yang kusukai selalu milik orang lain. Apakah aku tidak berhak untuk mendapatkan seseorang namja yang begitu mencintaiku?
-Jiyeon pov end
-Minho pov
          Sebenarnya apa yang terjadi dengan Jiyeon? Mengapa hari ini dia tidak masuk sekolah? apakah dia baik-baik saja? Perasaanku mengatakan dia tidak baik-baik saja. Apakah karena hal kemarin ditaman itu? Tapi dia kan tidak menyukaiku, jadi aku rasa pasti dia tidak akan mempermasalahkannya.
          “ Minho-ssi, waeyo?”tanya Krystal ketika kami dikantin, aku baru sadar kalau aku hanya mengaduk-aduk makananku.
          “ Anii.”jawabku.
          “ Sebenarnya apa yang kau pikirkan?”tanya Krystal lagi.
          “ Anio, aku tidak memikirkan apapun.”jawabku berbohong.
-Minho pov end

-Seung ho pov
          Sore ini setelah pulang sekolah, aku langsung mengunjungi Jiyeon. Seperti tadi pagi, ahjussi Kim sangat ramah denganku.
          “ Annyeong.”sapaku.
          “ Annyeong.”balasnya dengan sikap yang begitu sopan.
          “ Apakah Jiyeon sudah sadar, ahjussi?”tanyaku.
          “ Ne, tapi aghassi sama sekali tidak mau makan.”ujar ahjussi Kim.
          “ Mwo? Jadi dia sama sekali belum makan?”tanyaku.
          “ Ne, para pelayan sudah menyiapkan makanannya tapi aghassi bilang dia tidak ingin makan, tuan.”
          “ Sekarang dia ada dimana?”
          “ Aghassi sekarang ada ditaman. Mari saya antarkan.”lalu ia mengantarku ke taman didalam rumah Jiyeon.
          Aku melihat Jiyeon sedang duduk sendirian. Pandangannya kosong, matanya sembab dan wajahnya terlihat pucat sekali. Hatiku terasa teriris melihatnya seperti ini.
          “ Tuan, tolong bujuk aghassi untuk makan ya. Saya sungguh kasiha melihatnya. Dan dia sama sekali belum makan.”
          “ Iya, saya aku akan membujuknya untuk makan.”jawabku, lalu dia menyerahkan nampan berisi makanan kepadaku. Lalu aku duduk didepan Jiyeon.
          “ Jiyeon~ah.”panggilku, lalu meletakan nampan yang berisi makanan diatas meja. Dia menoleh ke arahku.
          “ Gwenchanayo?”tanyaku. lalu dia mengangguk lemah.
          “ Kau belum makan kan? Bagaimana kalau aku suapi?”
          “ Mianhae Seung ho, aku sama sekali tak ingin makan.”jawabnya.
          “ Jiyeon~ah, waeyo? Dan siapa orang yang tega melakukan ini padamu?”
          “ Gwenchanayo Seung ho, aku memang pantas untuk mendapatkan semua ini.” Jawabnya.
-Seung ho pov end

Tbc..

Jumat, 04 Maret 2011

Different Love/part 4




Author: Shafira Yesung’Elf
Kategori: Chapter,  AG
Genre: Romance, friendship
Cast: Jiyeon T-ara as Park Jiyeon
Minho SHINee as Choi Minho
          Eunjung T-ara as Na Hyun Jung
          Yoo Seung Ho as Yoo seung ho
Donghae Suju as Lee Donghae
Krystal f(x)      as Jung Krsytal




-Jiyeon pov
Di atap sekolah
          Kini aku sudah berhadapan dengan Seung ho. Dia menatapku. Menatap dengan penuh arti. Aku tak tahu apa yang ingin dia beritahukan kepadaku. Aku rasa seperti hal yang penting.
          “ Apa yang ingin kau bicarakan?”tanyaku. Sepertinya aku memang benar-benar sudah merelakannya. Dulu jika berhadapan dengannya rasanya hatiku begitu sedih dan sakit, tapi kini aku tidak merasakan apa-apa. Ya tuhan ternyata aku benar-benar kehilangan sesosok Minho disampingku.
          “ Aku putus dengan Eunjung.”jawabnya. tidak ada ekspresi sedih di wajahnya. Terlihat datar.

          “ Lalu mengapa kau harus memberitahukannya kepadaku? Aku rasa itu bukan urusanku!”aku kesal sekali, untuk apa dia mengadu kepadaku kalau dia putus dengan Eunjung! Dasar namja gila !
          “ Karena aku baru sadar kalau kau lah yang lebih mencintaiku, Jiyeon~ah..”aku tersontak kaget. Seakan tidak percaya dengan apa yang ia katakan barusan.
          “ Jeongmal mianhae karena telah melukaimu, Jiyeon.. aku sungguh bersalah sekali kepadamu. Maukah kau menjadi yeojachinguku, Jiyeon~ah??”ia bertanya sambil memegang kedua tanganku. Aku bingung harus berkata apa padanya. Tapi kini aku benar-benar sudah mengerti kalau perasaanku terhadapnya sudah tidak ada lagi.
          “ Mianhae, tapi perasaan itu kini sudah bukan untukmu lagi..”aku melepaskan genggaman tangannya dariku.
            Jeongmal? Tidak bisa kah kau memberikan kesempatan kepadaku, Jiyeon??”ia memohon-mohon. Aku sangat kasihan melihatnya seperti itu, tapi aku tidak bisa berbuat apa-apa.

          “ Mianhae, tapi aku benar-benar tidak bisa..”jawabku, lalu aku pergi meninggalkannya. Aku merasa bersalah, tapi memang itulah kenyataan pahit yang harus ia terima. Aku bukan nya ingin membalas dendam, tapi rasa itu memang sudah tidak ada lagi untuknya.
-Jiyeon pov end
-Minho pov
          Aku mengikuti mereka berdua yang berjalan menuju ke atap sekolah. aku mendengarkan pembicaraan mereka dari dekat pintu yang terbuka. Kini mereka berdua saling berhadap-hadapan. Dan yang membuat aku begitu sebal adalah tatapan yoo seung yang menatap jiyeon! Aish~ apa sih maunya namja itu !
          “ Apa yang ingin kau bicarakan?”tanya Jiyeon yang memulai untuk berbicara.
          “ Aku putus dengan Eunjung.”jawab namja itu kemudian. Kini Jiyeon memandangnya dengan perasaan sebal.
            Lalu mengapa kau harus memberitahukannya kepadaku? Aku rasa itu bukan urusanku!”bentak Jiyeon. Sungguh aku senang sekali melihat Jiyeon membentaknya.
          “ Karena aku baru sadar kalau kau lah yang lebih mencintaiku, Jiyeon~ah..”kali ini bukan cuma Jiyeon saja yang tersontak kaget, tapi begitu juga dengan aku.
          “Jeongmal mianhae karena telah melukaimu, Jiyeon.. aku sungguh bersalah sekali kepadamu. Maukah kau menjadi yeojachinguku, Jiyeon~ah??” tanyanya sambil memegang kedua tangan Jiyeon. Aku tak sanggup lagi untuk mendengarkan pembicaraan mereka, kini hatiku benar-benar sakit sekali. Aku melangkahkan kakiku untuk segera menjauh dari sana. Dan sedikit demi sedikit air mata ku mulai menetes.

          Ketika akan keluar dari gerbang sekolah, langkahku terhenti ketika melihat yeoja yang begitu ku kenal ada didepanku. Dia tersenyum. Lalu ia mendekat ke arahku. Yeoja itu adalah Krystal.

         
          “ Annyeong Minho~ssi..”sapanya.
          “ Untuk apa kau ke Seoul?”tanyaku yang begitu heran melihatnya ada disini.
          “ aku ingin bertemu denganmu.”jawabnya. aku tertawa sinis   mendengar jawaban yang keluar dari mulutnya.
          “ Mianhaeyo Minho, aku tau kau pasti marah denganku. Tapi kini aku baru sadar kalau aku begitu mencintaimu.”
          “ Apakah namjachingumu itu telah memutuskanmu? Makanya kau sekarang kembali kepadaku?! Hah?!”bentakku. lalu ia memelukku. Dia menangis.
          “ Jeongmal mianhaeyo Minho-ssi.. aku benar-benar sungguh menyesal sekali.. aku kesini karena aku benar-benar tidak bisa melupakanmu. Bahkan aku rela untuk pindah sekolah kesini demimu.”aku tersontak kaget lalu melepaskan pelukannya.
          “ Mwo? Apa yang kau bilang barusan?”tanyaku.
          “ Mulai besok aku akan bersekolah disini Minho-ssi, tapi sayangnya aku tidak bisa sekelas denganmu karena kelasmu sudah penuh.”jawabnya.
          “ Aish~ untuk apa sih kau pindah ke sini? Uruskan saja namjachingumu itu! “
          “ Minho-ssi aku benar-benar minta maaf .. Aku ingin kau kembali kepadaku.. kau mau kan??”tanyanya. aku diam , bingung harus menjawab apa.
          “ Mianhaeyo Krystal, aku tidak tahu harus menjawab apa. Aku pusing sekali hari ini.”
          “ Gwenchana Minho-ssi, lebih baik kau pulang sekarang..” lalu ia menggandeng tanganku. Sebenarnya aku risih sekali dengan gandengan tangannya itu, tapi aku benar-benar malas untuk banyak berbicara hari ini.
-Minho pov end
-Jiyeon pov
Besoknya..
Aku  bersemangat sekali untuk masuk sekolah hari ini. karena kini aku sudah sadar kalau aku benar-benar membutuhkan Minho disampingku. Tapi ketika aku berjalan di lorong sekolah, aku melihat Minho bersama seorang yeoja di depan kelas. Yeoja itu merangkul Minho, dan Minho hanya diam saja disampingnya. Siapa yeoja itu? Mengapa ia begitu dekat sekali dengan Minho? Apakah dia kekasihnya? Aigoo~ aku sedih sekali melihatnya.

Minho menyadari kalau aku memperhatikannya, dan mata kami saling bertatapan. Lalu aku buru-buru menundukan kepalaku dan berjalan menuju kedalam kelas. Ketika aku akan duduk di kursiku, aku mendengar beberapa anak sedang membicarakan Minho.
“ Siapa sih dia?”tanya seorang yeoja.
“ Entahlah, tapi dia anak baru dikelas 2B, dan yang aku dengar-dengar dari anak sebelah, dia itu mantannya Minho di Busan dulu. Dia kesini untuk mengejar kembali Minho.”jawab seorang temannya.
“ Mwo?Aigoo~hilang sudah kesempatan untukku.”timpal yeoja yang satu lagi.
Benarkah dia mantannya Minho? Apakah Minho sudah tidak menyukaiku lagi dan memutuskan untuk kembali kepada mantannya itu? Mengapa disaat aku mulai menyukainya tapi mengapa Minho mulai membuka kembali hatinya untuk mantannya itu? Aku rasanya ingin menangis, menangis sekencang-kencangnya. Tapi yang bisa aku lakukan hanya menahannya, menahan bendungan air mata yang rasanya ingin sekali kukeluarkan.
-Jiyeon pov end
-Minho pov
          Sepanjang  jam pelajaran berlangsung, aku melihat Jiyeon sedang melamun. Pikirannya kosong. Aku rasa ia pasti sedang memikirkan kata-kata Yoo seung ho itu. Mungkin jiyeon akan menerimanya, karena aku tahu Jiyeon begitu menyukai Yoo seung ho.
          “ Park Jiyeon..”panggil Hyuna saem. Jiyeon mendongak ke arahnya.
          “ Apa kau sakit?”Jiyeon menggeleng.
          “ Sepertinya kau sedang tidak berkonsentrasi hari ini, dan wajahmu terlihat muram sekali. Kalau kau ingin ke UKS, aku mengijinkanmu.”ujar Hyuna saem sambil tersenyum kearah Jiyeon. Dan lagi-lagi Jiyeon hanya menggeleng lemah.
-Minho pov end
-Author pov
          Ketika bel istirahat berbunyi Krystal langsung mendatangi Minho yang masih di tempat duduknya, ia membawa segelas lemon tea untuk Minho. Disaat waktu yang berbarengan ketika Jiyeon bangkit dari kursinya dan akan berjalan menuju pintu, karena terburu-buru Krystal tak sengaja menabrak Jiyeon dan lemon tea yang ia pegang tumpah mengenai baju Jiyeon. Seketika seisi kelas memandang kearah mereka.

          “ Upss.. Mianhae, jeongmal minahae..”ujar Krystal meminta maaf kepada Jiyeon. Jiyeon hanya diam.  Lalu Minho mendekat kearahnya.
          “ Mianhae Jiyeon, Krystal tidak sengaja menumpahkannya kebajumu.”ujar Minho lalu ia berbicara kepada Krystal.
          “ Aish~kau ini, masih saja tidak hati-hati.”
          “ Mianhae, aku hanya ingin cepat-cepat bertemu kau Minho-ssi..”jawab Krystal manja. Jiyeon kesal sekali melihat tingkah mereka berdua yang seperti itu didepannya. Lalu ia pergi meninggalkan mereka dan berjalan menuju ke toilet.
-Author pov end
-Jiyeon pov
          Aku sebal sekali waktu yeoja yang bernama Krystal itu tidak sengaja menumpahkan minuman ke bajuku.  Dan noda di bajuku belum sepenuhnya hilang. Masih terdapat noda yang tertinggal disana. Dan yang membuat aku lebih kesal lagi, kenapa ia bisa begitu dekat dengan Minho.
          Ketika aku keluar dari kamar mandi, tiba-tiba seseorang mengulurkan sebuah saputangan. Aku mendongak, dan aku melihat seseorang itu adalah Minho. Aigoo~jantungku kembali berdegup begitu kencang.
          “ Maafkan perbuatan Krystal tadi.”aku hanya diam saja.
  Jadi dia menghampiriku hanya untuk minta maaf demi Krystal?”batinku. lalu aku meninggaalkannya dan berjalan menuju ke atap sekolah. tempat yang paling tenang. Ketika aku sudah berada diatas sana, seseorang menarik tanganku begitu kuat kemudian mencengkramnya. Aku menoleh sebal. Minho? Untuk apa lagi dia masih kesini?
  Lepaskan Minho !” bentakku sambil berusaha melepaskan tanganku darinya. Lalu dia melepaskan tanganku dengan kasar.
“ Kenapa kau tidak pernah menjawab orang yang sedang berbicara kepadamu, hah?!”kini raut wajahnya benar-benar begitu menyeramkan.
“ Itu adalah hakku ! kau tidak usah mengurusinya!! Urusi saja Krystal !”kini aku yang membentaknya.
“ Bahkan kau sama sekali tidak pernah memikirkan perasaan orang yang sedang kau bentak!”Minho menambahi.
“ terserah kau saja, Minho-ssi !”aku membalikan badanku dan pergi meninggalkannya.
“ Apa kau benar-benar senang jika aku bersama Krystal?”tanyanya dan membuat langkahku terhenti. Pertanyaan apa ini? Apakah aku harus menjawabnya? Aish~apa yang harus aku katakan..
“ Jawab, Jiyeon~ah !” kini dia menarik lenganku dan membalikan badanku sehingga menghadap kearahnya. Kini jantungku kembali berdegup tidak karuan.
“ Ya!”jawabku ketus. Apa yang barusan kukatakan? Itu bukan sebenarnya jawaban yang aku inginkan. Astaga, lagi-lagi aku membohongi perasaanku. Na ottokeh?
“ Baiklah kalau begitu. Aku akan menemui krystal dan memintanya untuk kembali kepadaku.”ujar Minho lalu pergi meninggalkanku. Tubuhku lemas dan jatuh terduduk di lantai. Air mataku mengalir, tidak kuasa menahan rasa sakitnya. Tiba-tiba seorang namja memelukku. Dia yoo seung ho.
“ apakah dia namja yang telah merebut hatimu?”tanyanya. tapi aku hanya diam masih dalam keadaan menangis.
“ Mengapa kau membohongi perasaanmu Jiyeon? Mengapa kau membuat dirimu menderita seperti ini untuk kedua kalinya? Aku sedih sekali melihatmu seperti ini.”ia mengusap lembut kepalaku. Lalu aku melepaskan pelukannya .
“ Aku baik-baik saja Seung ho..”jawabku berusaha tegar.
“ Kajja , lebih baik kita kembali sekarang..”ajakku tapi dia tidak menanggapinya sama sekali.
“ Menangislah kalau kau memang ingin menangis Jiyeon.. aku tau kau pasti sedih..”aku tertegun menndengar ucapannya itu. Dia benar, sebenarnya air mataku masih ingin mengalir. Hatiku benar-benar sakit sekali.. dia mendekat ke arahku dan memelukku kembali. Dan kini air mataku kembali mengalir.
“ Lupakanlah dia Jiyeon-ah~, aku yang akan terus menemanimu. Tak akan kubiarkan hidupmu menjadi begitu menderita seperti dulu.”aku tidak menjawabnya.
“ Kembali lah tersenyum seperti dulu lagi , Jiyeon..”ia mengangkat wajahku sehingga menatap wajahnya. Aku tersenyum datar. Dan ia juga tersenyum ke arahku.
-Jiyeon pov end

Tbc.. gimana bagus enggak kelanjutannya?? ^^