Annyeong haseyo chingudeul ^^

Joneun fira imnida, 16 y.o :)
Gomawo udah mau berkunjung ke blog ku.. jeongmal kamsahamnida, kalo bisa tinggalkan jejak kalian yaaa

Jumat, 18 Maret 2011

Different love/part 5



 * DONT BE A SILENT READERS*
Kategori: Chapter,  AG
Genre: Romance, friendship
Cast: Jiyeon T-ara as Park Jiyeon
Minho SHINee as Choi Minho
          Eunjung T-ara as Na Hyun Jung
          Yoo Seung Ho as Yoo seung ho
Donghae Suju as Lee Donghae
Krystal f(x) as Jung Krsytal

-Seung ho pov
          Aku mengangkat wajahnya dan menatapnya begitu lembut. Dia begitu imut. sungguh babo sekali aku ! Mengapa aku baru menyadari ada seorang yeoja yang begitu tulus mencintaiku, dan sekarang dia malah menyukai orang lain. Andai aku bisa mengembalikan waktu, aku tidak akan pernah memilih Hyun jung untuk menjadi yeojachinguku !
          “ Kembali lah tersenyum seperti dulu, jiyeon..”ia tersenyum, walaupun tidak sepenuhnya tapi cukup membuat aku senang melihat senyumannya itu yang sudah lama hilang dari wajahnya.
          “ Kajja, kita kembali kekelas.”ajakku sambil menggenggam kedua tangannya lalu aku mengantarnya kembali kekelasnya.
-Seung ho pov end
Ketika pulang sekolah
-Jiyeon pov
          Minho benar-benar menjadi sangat dingin. Aku rasa dia benar-benar marah denganku. Ketika bel pulang berbunyi dia langsung pergi meninggalkan kelas. Aku benar-benar sedih diperlakukan seperti ini olehnya.

Seung ho sudah menungguku didepan kelas. Dia tersenyum kearahku. Aku membalas senyumannya itu. Beberapa anak kaget melihatku yang tersenyum. Apakah aneh jika aku tersenyum? Aish~aku baru ingat, selama ini jelas-jelas aku selalu berwajah jutek.
“Gwenchana, Jiyeon~ah?”tanya Seung ho ketika kami berjalan menuju gerbang sekolah.
“ Ne, waeyo Seung ho?”tanyaku.
“ Anii, kenapa kau hanya diam saja?”
“ Soalnya aku bingung harus ngomong apa..”jawabku polos. Dia tertawa melihatku.
“ Aish~dasar kau ini, terlalu polos sekali !”dia mengacak-acak rambutku. Lalu kami tertawa bersama.
“ Kau membawa mobil?”tanya Seung ho.
“ Anii, dijemput oleh supir. Kalau begitu aku duluan ya Seung ho..”
“ Jiyeon..”panggil Seung ho.
“ Ne?”tanyaku .
“ Besok aku jemput kau sekolah ya?”aku diam sebentar untuk berpikir, lalu mengangguk.
“ Baiklah.”jawabku. Dia tersenyum melihatku menerima tawarannya itu.
“ Kalau begitu besok jam setengah 7 aku akan menjemputmu.”
“ Ne, araso Seung ho-ssi. Aku pulang duluan yaa. Annyeong.”
“ Anneong.”balas Seung ho, lalu aku masuk kedalam mobilku, Manager Kim sudah menungguku. Manajer Kim adalah manager pelayan dirumah ku.
“ Silahkan aghassi.”ia membukakan pintu untukku.
“ Kamsahamnida, ahjussi.”jawabku .
“ Oh ia aghassi, hari ini tuan dan nyonya sudah berangkat ke Amerika.”ujar Manager Kim.
“ Mwo? Untuk apa mereka kesana?”tanyaku , kaget.
“ Tuan Park mempunyai sebuah proyek besar disana, aghassi.”
“ Lagi-lagi aku ditinggal terus oleh mereka. Untuk berapa lama mereka tinggal disana?”
“ Mungkin 1 bulan, saya juga kurang tahu, aghassi.”jawabnya.
Appa dan eomma memang sering sekali berpergian keluar negri. Eomma selalu menemani appa, dan akhirnya aku sering ditinggal bersama para pelayan dan juga manager Kim.
-Jiyeon pov end
- Author pov
Malam harinya Jiyeon pergi untuk makan di cafe kesukaannya yang ada di daerah Itaewon. Biasanya jika appa dan eommanya tidak ada, dia memang sering kesana sendirian.
“ Manager Kim, aku pergi dulu ya.”ujar Jiyeon.
“ Mau kemana aghassi? Mau memakai supir?”tanya Manager Kim.
“ Aku hanya ingin makan diluar saja, anii tidak usah, aku membawa mobil.”
“ Baiklah, hati-hati aghassi Jiyeon, jika ada masalah segera hubungi saya.”
“ Ne, araso, Manager Kim. Aku pergi dulu.”jawab Jiyeon lalu berjalan menuju mobil kesayangannya.
Suasana kota Seoul di malam hari begitu indah, dan Jiyeon sangat menikmati pemandangan disekitar sungai Han pada malam hari. Lampu-lampu yang berasal dari bangunan-bangunan disekitanya menjadi terlihat sangat indah jika dilihat dari kejauhan.
-Author pov end

-Jiyeon pov
          Setelah memarkirkan mobilku diparkiran, aku segera masuk kedalam salah satu cafe yang bangunannya bergaya ala bangunan Amerika. Cafe ini termasuk cafe yang paling terkenal didaerah Itaewon. Dan menu yang paling khas dari cafe ini adalah Lasagna. Rasanya begitu lezat sekali.
          “Hei, Jiyeon~ah !”sapa seorang yeoja. Dia adalah Iu, Pemilik cafe ini.
          “ Annyeong.”sapaku.
          “ Sudah lama sekali kau tidak kesini!” dia mengajakku duduk kesebuah kursi didekat jendela.
          “ Mianhae, aku baru sempat kemari hari ini.”jawabku dengan tampang memelas.
          “ Gwenchanayo, kau mau pesan apa? Lasagna lagi kah untuk hari ini? Dan juga Green Tea?”tanya Iu.
          “ Ne, seperti biasa.”jawabku.
          “ Baiklah, kalau begitu aku tingal dulu ya, ada urusan yang harus ku selesaikan. “
          “ Ne.”jawabku.
          Tak berapa lama kemudian pesananku datang. Lasagna yang begitu lezat. Dan juga Green tea kesukaanku.
          “ Silahkan menikmati.”ujar pelayan itu.
          “ Ne, kamsahamnida.”jawabku , kemudian segera memakan lasagnaku.
          Setelah selesai makan, aku langsung berjalan-jalan disekitar Itaewon sambil membawa sebuah kantong berisi lasagna untuk Manager Kim, dia harus merasakan betapa lezatnya lasagna itu ! Aku melihat sebuah taman didepan sana. Aku segera berjalan ke taman itu. Aku melihat seorang pasangan sedang berpelukan di antara bunga-bunga yang ada taman tersebut. Aku iri sekali melihatnya, dan aku ingin sekali seperti itu.
          Ketika mereka sedang melepaskan pelukan mereka, aku seperti mengenal namja itu, dan juga yeoja itu. Aigo! Itu Minho dan Krystal, benar memang itu mereka ! Tiba-tiba Krystal mendekatkan wajahnya ke wajahnya Minho. Dan chu~ , bibir mereka saling bertemu. Seketika air mataku menetes dan kantong yang ku pegang terjatuh. Minho menyadari keberadaanku. Aku langsung menghapus air mataku.
          “ Jiyeon?” tanya Minho bingung melihatku.
          “ Mianhae, sepertinya aku menganggu kalian. Jeongmal mianhaeyo.”ujarku sambil menunduk minta maaf setelah itu aku langsung pergi meninggalkan tempat itu. Air mataku lagi-lagi mengalir, dan kubiarkan butiran-butiran itu mengalir dengan deras.
          Langkahku terhenti ketika aku melihat Hyun jung bersama dengan beberapa yeoja lainnya. Mwo? Mau apa dia menghampiriku?
          “ Ternyata benar kau memang lagi disini !”ujarnya.
          “ Mwo?”tanyaku dingin.
          “ Aku melihat mobilmu, dan ternyata benar kau memang ada disini! Aku benci dengan kau Jiyeon!” bentaknya.
          “ Kau mau apa? Aku sedang malas untuk meladenimu.”ujarku lalu berjalan meninggalkannya. Dia menarik tanganku .
          “ Puas kau mengambil Seung ho dariku ?!”bentaknya lagi.
          “ Itu semua salahmu.”jawabku asal-asalan. Pikiranku sudah tidak karuan lagi kini.
          “ Jadi kau mau membalas dendam denganku hah?!”tanyanya sambil mendorong badanku.
          “ Ne !”jawabku.
          “ Dasar kau Nappeun yeoja !”dia mendorongku hingga terjatuh . aku hanya diam saja tidak memberikan perlawanan.
          “ Ini salahmu karena kau sudah mengambil Seung ho dariku !”bentaknya. lalu dia dan teman-temannya mulai menendangiku. Rambutku di

tarik-tarik. Tapi aku hanya diam saja. Darah menetes dari hidungku, wajah dan badanku serasa sakit sekali. dan semakin lama pandanganku mulai buram dan lama-lama menjadi gelap gulita.
-Jiyeon pov end
-Minho pov
          Bel sekolah sudah berbunyi tqpi Jiyeon belum datang juga. Padahal biasanya dia sudah datang. Apa karena dia melihatku dengan Krystal kemarin?Ah jelas-jelas dia bilang dia tidak suka denganku, untuk  apa dia mengurusiku dengan Krystal.
          Dia benar-benar tidak masuk hari ini. Bangku disebelahku kosong, tidak ada yang menempati, padahal biasanya ada yeoja yang begitu dingin duduk disebelahku itu. Aish~Park Jiyeon, kemana kau?
-Minho pov end
-Seung ho pov
          Aku sangat bersemangat sekali untuk menjemput Jiyeon hari ini. Tepat pukul setengah 7 aku sudah sampai didepan rumahnya, dan aku disambut oleh pelayannya. Aku menunggu diruang tamu keluarga Park, dan tak lama kemudian seorang ahjussi menghampiriku.
          “ Annyeong haseyo.”sapaku.
          “ Annyeong haseyo tuan , mari saya antarkan kekamar aghassi Jiyeon.”ujarnya , lalu aku mengangguk. Sebenarnya aku sedikit bingung, untuk apa dia mengantarku menuju kamarnya Jiyeon, apa dia sedang sakit?
          “ Mari, silahkan masuk.”kami sampai disebuah pintu berwarna putih. Aku mesuk kedalamnya. Ruangan itu sangat rapi dan begitu menawan sekali. seperti kamar seorang putri. Aku melihat Jiyeon terbaring dikamarnya dengan mata terpejam. Aku kaget sekali melihat memar disekitar wajahnya.
          “ Dia kenapa ahjussi?”tanyaku kaget melihat kondisi Jiyeon.
          “ Kemarin malam aghassi Jiyeon pergi makan ke Itaewon, dia dipukuli oleh beberapa orang hingga tak sadarkan diri, lalu seseorang menelpon ku dan memberitahukan bahwa aghassi pingsan.”
          “ Apa pelakunya sudah tertangkap?”tanyaku .
          “ Belum tuan, kami sedang menunggu keterangan dari aghassi sendiri.”jawabnya.
          “ Aish~ tega sekali dia berbuat seperti itu dengan jiyeon !”ujarku, marah. Aku sedih melihat kondisi Jiyeon yang terbaring lemah dikasurnya. Siapa yang tega berbuat seperti ini dengannya? Apakah Eunjung? Tapi, apa mungkin dia tega berbuat seperti itu? Entahlah , yang pasti aku akan mencari tahu.
-Seung ho pov end
-Jiyeon pov
          Aku membukakan mataku perlahan-lahan, dan aku melihat seseorang ada disampingku, terlihat buram awalnya namu semakin lama semakin jelas kalau Manager Kim ada disampingku. Aku mendengarnya memanggil namaku berkali-kali.
          “ Aghassi ? Apakah masih ada yang sakit?”tanyanya, wajahnya terlihat begitu khawatir sekali. Aku menggeleng  lemah.
          “ Jam berapa sekarang?”tanyaku.
          “ Pukul 10.56 aghassi, apakah anda mau makan?”
          “ Anii, aku belum mau makan. Kau sudah boleh istirahat sekarang,Manager Kim. Aku sudah baik-baik saja sekarang.”ujarku.
          “ Tapi..”belum sempat ia melanjutkan, aku telah memotongnya,
          “ Beristirahat lah, aku tau kau begitu letih manager. “
          “ ne, saya pergi dulu. Nanti kalau ada apa-apa silahkan panggil saya saja. Permisi , aghassi.”dia berjalan keluar kamar, namun kembali lagi.
          “ Mianhae, aghassi. Saya lupa untuk memberitahukan, tadi teman nona yang bernama Seung ho datang kemari. Nanti sepulang sekolah dia akan kesini lagi.”
          “ Ne, kamsahamnida.”jawabku .
          “ saya permisi dulu, aghassi.”aku mengangguk lalu dia berjalan keluar dari kamarku. Air mataku kini kembali mengalir, akhir-akhir ini air mataku memang sering sekali keluar. Bukannya karena aku terlalu cengeng, tapi aku menangis karena aku sudah tidak kuat lagi menahan kepedihan yang aku rasakan selama ini. Aku merasa semua namja yang kusukai selalu milik orang lain. Apakah aku tidak berhak untuk mendapatkan seseorang namja yang begitu mencintaiku?
-Jiyeon pov end
-Minho pov
          Sebenarnya apa yang terjadi dengan Jiyeon? Mengapa hari ini dia tidak masuk sekolah? apakah dia baik-baik saja? Perasaanku mengatakan dia tidak baik-baik saja. Apakah karena hal kemarin ditaman itu? Tapi dia kan tidak menyukaiku, jadi aku rasa pasti dia tidak akan mempermasalahkannya.
          “ Minho-ssi, waeyo?”tanya Krystal ketika kami dikantin, aku baru sadar kalau aku hanya mengaduk-aduk makananku.
          “ Anii.”jawabku.
          “ Sebenarnya apa yang kau pikirkan?”tanya Krystal lagi.
          “ Anio, aku tidak memikirkan apapun.”jawabku berbohong.
-Minho pov end

-Seung ho pov
          Sore ini setelah pulang sekolah, aku langsung mengunjungi Jiyeon. Seperti tadi pagi, ahjussi Kim sangat ramah denganku.
          “ Annyeong.”sapaku.
          “ Annyeong.”balasnya dengan sikap yang begitu sopan.
          “ Apakah Jiyeon sudah sadar, ahjussi?”tanyaku.
          “ Ne, tapi aghassi sama sekali tidak mau makan.”ujar ahjussi Kim.
          “ Mwo? Jadi dia sama sekali belum makan?”tanyaku.
          “ Ne, para pelayan sudah menyiapkan makanannya tapi aghassi bilang dia tidak ingin makan, tuan.”
          “ Sekarang dia ada dimana?”
          “ Aghassi sekarang ada ditaman. Mari saya antarkan.”lalu ia mengantarku ke taman didalam rumah Jiyeon.
          Aku melihat Jiyeon sedang duduk sendirian. Pandangannya kosong, matanya sembab dan wajahnya terlihat pucat sekali. Hatiku terasa teriris melihatnya seperti ini.
          “ Tuan, tolong bujuk aghassi untuk makan ya. Saya sungguh kasiha melihatnya. Dan dia sama sekali belum makan.”
          “ Iya, saya aku akan membujuknya untuk makan.”jawabku, lalu dia menyerahkan nampan berisi makanan kepadaku. Lalu aku duduk didepan Jiyeon.
          “ Jiyeon~ah.”panggilku, lalu meletakan nampan yang berisi makanan diatas meja. Dia menoleh ke arahku.
          “ Gwenchanayo?”tanyaku. lalu dia mengangguk lemah.
          “ Kau belum makan kan? Bagaimana kalau aku suapi?”
          “ Mianhae Seung ho, aku sama sekali tak ingin makan.”jawabnya.
          “ Jiyeon~ah, waeyo? Dan siapa orang yang tega melakukan ini padamu?”
          “ Gwenchanayo Seung ho, aku memang pantas untuk mendapatkan semua ini.” Jawabnya.
-Seung ho pov end

Tbc..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar